Skip to main content

Cerita IVF - Part 4

 

Dr caroline morula

  • 2 week wait 

        Setelah proses transfer embrio, ada yang namanya masa tunggu dua minggu atau two week wait sampai kita bisa cek kadar beta HCG yang merupakan hormon kehamilan dalam darah. Selama 2 week wait ini, kami disarankan oleh dokter untuk home rest (bukan bed rest yaa). Jadi selama dua minggu kami disarankan untuk staydi rumah dan meminimalisir segala aktifitas. Mungkin di luar sana banyak pasangan yang memutuskan bahwa sang istri harus bed rest total, tetapi tidak buat kita. Kita memutuskan untuk enjoy masa tunggu ini. Kita punya mindset bahwa sekarang kita itu bertiga, ada jiwa baru di dalam perut istri dan kita harus memanfaatkan momen bertiga ini sebaik-baiknya karena belum tau apakah setelah dua minggu, dia masih mau terus ikut kami atau tidak. Jadi kami benar-benar merasa enjoy dan senang dengan kehadiran dia paling tidak selama dua minggu masa tunggu ini dan tentu dengan harapan dia akan terus bertahan di sana. Kami beraktifitas di rumah seperti biasa, tetapi tidak naik turun tangga dan kami pindah kamar ke lantai satu, untuk berjaga-jaga. Karena tidak berolahraga, kita hanya berjemur (juga disipakan kursi kalau lelah) dan berjalan-jalan kecil saja di depan rumah, rutin setiap pagi. Pokoknya menghindari lelah namun beraktifitas sewajarnya, yang pasti, istri cuti dari kantornya selama dua minggu ini. Kami berpikir bahwa jika hanya di kasur saja selama dua minggu, si ibu malah bisa stress dan kita gak pernah tau dampaknya ke embrio yang sedang berjuang di dalam perut ibu. Selain menghindari stress dan lelah, makan sehat juga terus kami aplikasikan dibantu vitamin dan penguat kandungan dari dokter. 

       Selama 2 week wait ini, istri beberapa kali merasakan keram dan sempat juga bertanya pada suster koordinator Morula sebenarnya keram ini kenapa. Pada saat itu, suster menjawab bahwa keram bisa jadi salah satu tanda kalau embrio sedang berusaha menempel ke rahim dan disarankan pada saat keram untuk tiduran dan tidak melakukan aktifitas. Kami lakukan itu dengan harapan bahwa embrio akan menempel. Setiap hari selama two week wait ini kami benar-benar enjoy di rumah menikmati masa-masa bertiga yang semoga berlanjut hingga 9 bulan ke depan hingga dia lahir nanti.


  • Result

        Banyak dari pasangan yang mengikuti program bayi tabung dan sedang dalam masa tunggu dua minggu ini tidak sabar untuk melakukan test pack. Tapi kami tidak dan memilih untuk tes darah saja di Morula jika memang sudah waktunya nanti. Kami tidak mau justru itu menjadi pressure jika hasilnya negatif atau kalaupun hasil test pack positif dan ternyata positif palsu. Maka kami benar-benar tunggu dua minggu untuk cek kadar beta HCG dalam darah. Jujur saya dan istri tidak merasa lama dalam menunggu dua minggu ini, karena ya itu tadi, kita benar-benar senang tahu bahwa kita sekarang bertiga. Dua minggupun berlalu.....

         Hari ini kita ke Morula Menteng lagi untuk ambil darah istri yang tentunya bakal nentuin apakah hamil atau tidak. Pagi hari ke sana dan hasilnya akan diinfokan oleh suster koordinator di siang harinya lewat whatsapp. Nah, ini merupakan hari yang benar-benar menegangkan. Menunggu dari pagi sampai siang saja rasanya lamaaaaaa banget. Kami memutuskan untuk tidak pulang ke rumah (karena waktu program ini kami tinggal di rumah orang tua istri) untuk menghindari ekspresi sedih kami kalau (amit-amit) hasilnya negatif. Alhasil setelah dari Morula kami memutuskan untuk ke Pondok Indah Mall hanya untuk menunggu waktu dan makan siang. Tetapi setelah muter-muter dan makan, belum juga ada kabar dari Morula. Kami memutuskan tunggu di mobil saja karena sudah lelah juga.

        Setelah menunggu di mobil beberapa saat, akhirnya suster mengirimkan hasil. Suster mengirimkan scan hasil tes darah tadi pagi dan mengatakan bahwa hari ini juga harus kontrol ke dokter Caroline. Iya, tanpa menjelaskan apakah ini positif atau negatif. Kadar beta HCG pada saat itu adalah 355.70. Kami tidak yakin apakah itu positif atau tidak. Sempat googling karena suster belum balas ketika kami tanya interpretasi dari hasilnya. Sepuluh menit lebih tidak balas akhirnya kami telpon suster. Dan iya, hasilnya kami positif hamil. Sangattttt senangggg. Sebuah momen yang gak bakal kita lupain, di parkiran PIM pada saat itu. Langsung kami telpon orang tua kami menginfokan kabar bahagia ini. Kami pun memutuskan untuk ke langsung kembali ke Morula untuk kontrol ke dokter.



Hasil beta hcg ivf morula

        Kontrol pertama setelah dinyatakan hamil itu tanpa usg. Jadi hanya konsultasi mengenai apa dan bagaimana selanjutnya dan tentu saja ada “official statement” dari dokter yang mengatakan selamat, walaupun sejujurnya belum tenang karena memang masih harus dipastikan dikontrol-kontrol selanjutnya apakah kehamilan ini berkembang dengan baik. Pulang dari Morula pada hari itu, perasaan benar-benar tak terkontrol. Sungguh amat sangat bersyukur dengan hasil yang kita perjuangkan. Saat tulisan ini dibuat, bayi kami berusia 7 bulan dalam kandungan. Sebuah perjalanan yang amat menegangkan namun sangat menyenangkan. Dengan hasil ini dan pertimbangan bahwa kami masih menyimpan dua embrio, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan penyimpanan sperma kami setelah tiga bulan pertama.


  • Total biaya dan kesimpulan

        Dari paket awal yaitu sejumlah 90 jutaan rupiah, dengan adanya tambahan suntikan, cek lab dan konsultasi dokter beberapa kali, teknologi IMSI, freezing sperma dan embrio, dll, tentu saja ada penambahan biaya dan bukan angka yang kecil buat kami. Setelah kami hitung-hitung, total biaya untuk satu cycle program IVF sampai dengan dinyatakan positif hamil yaitu sejumlah kurang lebih 135 juta rupiah. Angka yang cukup jauh dari paket awal. Jadi, saya sarankan siapkan dana di luar paket karena program ini tidak mungkin untuk berhenti di tengah jalan dan harus ulang lagi dari awal yang tentu saja dengan biaya yang juga dari awal.

        Perjalanan IVF kami bisa dikatakan berlangsung cukup mulus. Dimulai kedatangan kami ke Morula Menteng bertemu dokter Caroline pada bulan Mei 2020 dan bulan Juni 2020 kami sudah mendapatkan hasil yang membahagiakan. Usaha kami, bantuan tangan dokter dan suster, serta doa yang tak pernah putus menjadi kesatuan yang luar biasa. Perjalanan IVF ini memang singkat dan dua tahun pernikahan mungkin juga dirasa masih sangat pendek dibanding teman-teman lain. Tapi di sini bukan untuk membanding-bandingkan, perjuangan kita semua sama yaitu untuk mendapatkan buah hati. Ingat juga ya, lebih cepat dicek, lebih baik. Setelah satu tahun pernikahan ada baiknya segera cek ke dokter agar tidak “terlanjur”. Kami, yang menikah umur 24 tahun dan di usia 26 ini sudah melalui proses yang sekiranya spesial, merasa hidup ini sangat berwarna dan penuh cerita. Memang awalnya terasa berat, tapi ketika kita enjoy dan mengikhlaskan hasil yang terbaik, percayalah perjalanan ini sangat menarik. Sampai bertemu di Cerita IVF selanjutnya karena kita masih ada dua embrio yang siap ditanam! Selalu bahagia agar ada tawa di antara kita. Semangat!!!


*bonus foto test pack positif setelah dinyatakan positif melalui darah, hehe.






#CeritaIVF #IVF #bayitabung #RSPI #RSIABunda #Morula #Oligo #PengalamanIVF #DaimaNorwoodHotel #EmbryoTransfer


Comments

Popular posts from this blog

Cerita IVF - Part 1

  Apa itu IVF?          IVF  atau  in vitro fertilization  merupakan program kehamilan yang mungkin lebih dikenal dengan bayi tabung. Metode ini merupakan metode pembuahan sel telur oleh spema di luar tubuh (laboratorium). Nah, untuk yang memiliki pengalaman kesulitan untuk mendapatkan buah hati,  IVF  merupakan salah satu metode yang dapat ditempuh. Tapi jangan berkecil hati untuk yang mungkin belum terkumpul tabungannya, masih banyak cara lain seperti dengan menghitung tanggal masa subur, pengobatan tradisional, ataupun inseminasi. Menurut salah satu dokter yang saya kunjungi,  IVF  bukanlah tahapan dalam usaha untuk memiliki buah hati, melainkan metode yang memang tepat untuk kondisi masing-masing pasien.  So,  jangan khawatir   kalau kalian lagi menunggu kedatangan buah hati, cek dulu ke dokter karena bisa jadi bukan  IVF  yang cocok untuk program kalian, melainkan program lain yang  less money.  Oh iya, cerita ini ditulis dari sudut pandang suami ya! Mungkin sedikit berbeda dari c

Cerita IVF - Part 3

  Check and result           Masih ingat kan sama hasil tes sperma saya sebelumnya pada Desember 2018? Yaitu berjumlah 1.000.000 dari normalnya 15.000.000 sel sperma. Nah, padai Mei 2020 ini, saya ambil tes pada pagi hari di rumah daerah Pasar Minggu lalu bergegas ke Morula Menteng. Istri saya memegang tabung berisi sperma dengan sangat hati-hati agar tidak terkena banyak guncangan selama perjalanan. Kurang dari 30 menit, kita udah sampai di Morula. Langsung kita drop sampelnya, lalu pulang lagi, pergi ke pemakaman mbah saya. Hasil akan diinfokan via  e-mail beberapa  jam kemudian.           Pada sore hari setelah lelah aktivitas seharian, ada info masuk dari Laboratorium. Saya buka  e-mail nya lalu saya terdiam. Pada saat itu saya di kamar sendirian, istri saya sedang di ruang tengah. Gak berasa air mata jatuh. Rasanya sesak, hancur sekali mendapatkan info bahwa hasil kali ini adalah  Cryptozoospermia.  Apa itu? Adalah kondisi sperma yang pada saat dilihat secara visual melalui mikros